Kementan Lepas Ekspor Sarang Walet Jatim ke Hongkong

Foto Berita

Surabaya - Indonesia merupakan negara produsen Sarang Burung Walet (SBW) terbesar di dunia selain Thailand, Vietnam, Singapura, Myanmar, Malaysia, India dan Srilanka. Total produksi SBW Indonesia ± 80% dari seluruh produksi dunia dengan produksi rata-rata lebih dari 1 200 ton per tahun.

Berdasarkan catatan, eksportasi SBW melalui Karantina Pertanian Surabaya selama ini ditujukan ke 17 negara yaitu :  Tiongkok, Hongkong, Taiwan, Amerika Serikat, Australia, Vietnam, Singapura, Kanada, Tailand, Macau, Jepang, Malaysia, Denmark, Korea, Meksiko, Jerman, dan Taipeh.

"SBW Jatim miliki kualitas yang tinggi, sehingga mampu tembus banyak pasar ekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Mussyafak Fauzi saat melepas 493 kilogram ke Hongkong di Surabaya (29/8).

Komoditas milik 2 eksportir masing-masing yakni CV Perdana Jaya, sejumlah 100 kg dan CV. Jagathreejatra sejumlah 493 kg dengan total nilai sebesar Rp. 14,8 milyar. Dengan harga  yang cukup kompetitif ini Mussafak berharap makin banyak eksportir baru dari generasi milenial tertarik dengan bisnis ini. Pihaknya siap membantu memberikan pendampingan teknis, tambahnya.

 

Dukungan Teknis Karantina untuk Ekspor SBW

Apresiasi dan dukungan dari Karantina Pertanian Surabaya akan terus dilakukan baik  melalui bimbingan teknis ataupun kemudahan dalam pengurusan dokumen,” terang Musyaffak Fauzi Kepala Karantina Pertanian Surabaya.

Dukungan/kemudahan dalam pelayanan ekspor SBW telah dirasakan Direksi CV Perdana Jaya Andrie Hermawan. “Pada hari ini akan dilakukan eksportasi dari CV Perdana Jaya sejumalh 100 Kg SBW tujuan Hongkong dengan perkiraan nilai sebesar Rp. 2,5 miliar. Selama ini Karantina Pertanian Surabaya sangat mendukung proses ekspor SBW dengan kemudahan layanan dalam pengurusan dokumen ekspor,” kata Andrie H.

Berdasarkan data dari sistem otomasi perkarantinaan ekspor SBW ke Hongkong pada tahun 2018 mencapai 3.108 kali setara 353 Ton. Sedangkan pada tahun 2019 (sampai dengan bulan Agustus) mencapai 2.004 kali dengan volume 216 Ton.

Selanjutnya apabila dibandingkan ekspor SBW pada periode yang sama yaitu Januari s.d Agustus, ekspor pada Tahun 2019 meningkat 25 persen dibanding Tahun 2018 dari 101 menjadi 122 Ton. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang selain meningkatkan volume ekspor diharapkan jumlah negara tujuan ekspor pun turut bertambah. Apalagi ditunjang dengan berbagai manfaat kesehatan SBW bagi kesehatan diantaranya mengandung protein, kalsium, dan anti oksidan yang tinggi, meredakan peradangan,  menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan sebagainya.