Pelanggaran terhadap UU No 16 Tahun 1992 tentang Karantina Ikan, Hewan dan Tumbuhan kembali terjadi di Entikong. Media pembawa hama tumbuhan berupa wortel asal Malaysia memasuki wilayah Indonesia tanpa dilengkapi dokumen Karantina. Wortel sebanyak 2030 kg ini berpotensi membawa hama tumbuhan. Oleh karenanya setelah dilakukan serangkaian tindakan karantina, Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Entikong melakukan tindakan pemusnahan (13/03).

Berawal dari kerjasama dengan POLSEK Sekayam, petugas menahan wortel yang dibawa dengan menggunakan Mobil Inova No. Polisi KB 1393 QE dan Mobil APV No. Polisi B 2282 BK. Selanjutnya petugas karantina melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap media pembawa OPT/OPTK berupa wortel tersebut. Hasil pemeriksaan dinyatakan bahwa wortel tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen persyaratan karantina untuk pemasukan wortel asal Malaysia, berupa Phytosanitary Certificate dari negara asal.

Agar media pembawa tidak mungkin lagi menjadi sumber penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina maka media pembawa tersebut dilakukan pemusnahan. Proses pemusnahan dilakukan dengan cara membakar MP OPTK di dalam lubang besar yang gali petugas karantina.

Proses Pemusnahan disaksikan oleh Komandan Rayon Militer Entikong, Perwira Hukum Satgas Pamtas Entikong, Perwakilan dari Kepolisian Sektor Entikong, Kanit Reskrim Kepolisian Sektor Sekayam, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Entikong, Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Entikong, dan beberapa instasi lain dilingkup wilayah entikong. (NvL Entikong)

Lindungi Negeri, Wortel Tanpa Phytosanitary Dimusnahkan