Jakarta (5/7) - Dibukanya pasar bebas Asia Tenggara (AFTA) tahun 2003, telah dimanfaatkan oleh pengedar narkotika untuk mengembangkan pengaruhnya, mengingat di wilayah tersebut terdapat daerah segitiga emas (the Golden Triangle region) yaitu Laos, Myanmar dan Thailand, yang merupakan daerah penghasil dan produsen narkoba yang terbesar di Asia Tenggara.

Terkait peredaran narkoba di Indonesia, berdasarkan data dari BNN (Badan Narkotika Nasional) memiliki nilai yang fantastis . Panjangnya perbatasan jalur darat yang tidak terawasi dan banyaknya pelabuhan tidak resmi yang tidak memiliki penjagaan merupakan alasan maraknya pemasukan narkoba melalui wilayah perbatasan Indonesia. Saat ini pemasukan dan peredaran narkoba telah merambah melalui paket pos produk/hasil pertanian impor. Selama semester I tahun 2017 ini telah terjadi beberapa kali penegahan penyelundupan narkotika oleh Petugas Karantina Pertanian bersama dengan tim dari instansi terkait seperti Bea dan Cukai, BNN dan Polri.

Pada pertengahan Juni 2017 lalu, terjadi penegahan penyelundupan 26 kg ganja oleh Petugas Karantina dari BKP Kls I Jambi yang dikirim via JNE mengatasnamakan media pembawa Kulit Kayu. Kasus serupa juga terjadi melalui pengiriman paket lewat Kantor Pos Besar Jakarta dan penyelundupan narkotika tersebut berhasil digagalkan oleh Petugas Karantina dari BBKP Tanjung Priok. Pada 17 Januari 2017 upaya pemasukan ganja melalui paket kiriman sosis dari Polandia tujuan Jakarta berhasil digagalkan. Kemudian pada 5 Mei 2017, juga berhasil digagalkan impor ilegal yang mengandung narkoba golongan I dari jenis DMT (3-[2-(Dimetilamino) etil]indol), cellulose, neophytadiene dan senyawa organik lainnya yang dikirim sebagai paket herbal sebanyak 3 kg melalui Kantor Pos Besar Jakarta. Kasus berikutnya juga terjadi pada 29 Mei 2017 lalu, Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap tersangka berinisial AAO yang akan mengambil paket Teh Arab (Teh Khat/Daun Katinon) oleh Petugas BNN bekerja sama dengan Petugas Karantina Tumbuhan di Kantor Pos Bandara Soekarno Hatta. Pada kesempatan tersebut didapatkan barang bukti berupa 1 kardus daun katinon seberat 7,1 kg, 1 buah HP dan uang sejumlah Rp 4.058.000,-. OTT ini berawal dari informasi pemasukan paket Teh Hijau dari Kenya dan pengiriman paket berikutnya berlangsung 5 kali. Informasi sebelumnya dari Petugas BNN diperoleh bahwa daun Khat (Teh Arab) termasuk yang dilarang beredar di Indonesia.

Maraknya kasus penyelundupan narkotika melalui jalur pemasukan paket pos produk pertanianmenjadi tantangan bagi Badan Karantina Pertanian untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap pemasukan barang-barang pertanian impor. Pengawasan tersebut diantaranya dengan memperkuat pemeriksaan, dalam hal ini pentingnya kesesuaian jumlah dan jenis barang/produk yang tertera dalam dokumen dengan kondisi fisik yang dilaporkan.

Maraknya Penyelundupan Narkotika, Petugas Karantina Perkuat Pemeriksaan Importasi Produk Pertanian