Mentan SYL : Optimalkan Tugas Karantina Pertanian Dukung Ekspor

Foto Berita

Bogor - Sejalan dengan target meningkatkan ekspor produk pertanian dan turunannya sebanyak tiga kali lipat dalam kurun waktu hingga 2024, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak jajarannya di Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk mengoptimalkan tugasnya.

Gambar : Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat menyematkan brevet GRATIEKS kepada kepala UPT terpilih, dengan prestasi baik peningkatan ekspor komoditas pertaniannya pada Rapat Kerja Nasional Badan Karantina Pertanian di Sentul, Bogor (28/1)

Pria yang biasa disebut SYL ini menyampaikan saat memberikan arahannya pada rapat kerja nasional Barantan di Sentul, Bogor (28/1).

"Kawal proses bisnis ekspor pertanian, Saudara yang berada di garda terdepan. Ambil peran, koordinasikan dengan dinas terkait dan stake holder lain. Pastikan juga produk kita memenuhi persyaratan pasar ekspor, " kata Mentan SYL.

Menurut SYL, petugas karantina pertanian dengan peraturan UU 21 tahun 2019 yang telah disahkan presiden pada medio Oktober 2019 yang lalu, mengemban tugas yang berat dari negara, menjadi bagian pertahanan negara dalam melindungi sumber daya pertanian Indonesia. Harus ada perubahan sistem, agar pengawasan yang dilakukan karantina pertanian makin optimal, tegasnya.

Gambar : Mentan SYL saat memberikan arahan didepan peserta Rakernas Barantan

Saat ini, dalam waktu 5 tahun ke depan Kementan mentargetkan adanya lompatan program yang akan berdampak signifikan pada peningkatan produktivitas. Diantaranya 1) peningkatan produksi komoditas utama sebanyak 7% per tahun; 2) Gerakan ekspor tiga kali lipat (GRATIEKS); 3) Pemanfaatan KUR Rp. 50 triliun per tahun; 4) Tumbuhnya 7.879 unit UMKM dan 5) Tumbuhnya petani mikenial berjiwa entrepreneur 500.000 pemuda per tahun.

Kepala Barantan, Ali Jamil yang hadir dan mendampingi Mentan SYL dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa dalam rakernas kali ini pihaknya akan menetapkan langkah strategis Barantan dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Sejalan dengan arahan Mentan, kedepan Barantan akan diperkuat dengan sistem dan informasi teknologi, ilmu pengetahuan yang mumpuni, petugas karantina di lapangan harus dibekali peralatan yang mampu mendukung fungsi pengawasan hama penyakit serta mendorong ekspor.

Langkah kebijakan strategis dalam mendukung GRATIEKS yaitu dengan mendorong tumbuhnya eksportir baru, menambah ragam komoditas pertanian, meningkatkan frekuensi pengiriman, menambah negara mitra dagang dan meningkatkan volume ekspor, akan menjadi landasan strategis kedepan.

Gambar : Mentan SYL (tengah), didampingi Ka Barantan Ali Jamil (putih) dan Ka Badan Litbangtan Fadjry Djufry (kanan batik coklat) saat berbincang dengan media usai berikan arahan di Rakernas Barantan

Barantan juga akan meningkatkan sinergisitas dengan seluruh komponen dalam menjalankan tugasnya, baik tingkat Kementerian maupun lembaga serta stake holder terkait guna efisiensi dan efektifitas program, baik pengawasan dan pengendalian impor serta meningkatkan ekspor.

"Di tahun 2020, kami akan berkeliling ke 11 negara di Eropa untuk mempromosikan coklat dan kopi kita, 'one day free coffee and chocolate'. Potensi pasar kita besar disana, ayo kita promosikan," pungkas SYL.

Narasumber ;
1. Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., MSi, M.H. | Menteri Pertanian

2. Ir Ali Jamil Harahap, MP, PhD | Kepala Badan Karantina Pertanian