Nabire Pasok 35 Jeruk Nabire ke Berbagai Kota

Foto Berita

Nabire, 22 Juni 2020
No. 621/R-Barantan/06.2020

 

Biak -- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Biak mencatat adanya peningkatan lalu lintas domestik keluar pada buah Jeruk Nabire ke berbagai kota.

Jeruk Nabire dengan warna kulit yang hijau dan tipis, isinya padat dengan kandungan air yang tinggi serta rasa manisnya yang khas.

"Dengan keunggulan rasanya yang khas, jeruk ini tidak hanya dikonsumsi masyarakat di Nabire tapi juga telah dilalulintaskan keberbagai kota," kata Azhar Kepala Karantina Pertanian Biak saat melalukan monitoring tindakan karantina terhadap 5 ton jeruk nabire yang akan dilalulintaskan ke Manokwari, Senin (21/6).

Menurut Azhar, pihaknya mencatat semenjak Januari hingga Juni 2020 sebanyak 35 ton jeruk nabire telah difasilitasi pengirimannya ke berbagai kota.

Dibanding pengiriman pada periode yang sama ditahun 2019 yang hanya 5 ton atau meningkat 7 kali lipat, tambah Azhar.

Mendorong Ragam Baru Komoditas Unggulan

Sejalan dengan tugas perkarantinaan untuk mengamankan dan mengendalikan
keamanan dan mutu pangan serta pakan yang dilalulintaskan di wilayah tanah air maka serangkaian tindakan karantina dilakukan untuk memastikannya.

Saat ini pengembangan Jeruk Nabire terus dikembangkan oleh dinas pertanian terkait untuk peningkatan produksi. "Kita akan dukung sepenuhnya, apalagi jika dapat ditingkatkan jumlah produksi dan kualitasnya serta keberlanjutan produknya," kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) secara terpisah.

Pihaknya memberikan pendampingan teknis untuk pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari sesuai persyaratan negara tujuan ekspor. Hal ini sejalan dengan gerakan tigakali lipat ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red).

Dengan sinergisitas yang dilakukan jajarannya di seluruh kantor layanan karantina, Jamil berharap tumbuhnya ragam komoditas baru atau emerging product yang dapat kita ekspor.

"Apalagi dari Papua yang potensi lahan dan ragamnya sangat besar. Kita dorong bersama," pungkasnya.

Narasumber :
1. Ali Jamil, Ph.D - Kepala Badan Karantina Pertanian
2. drh. A. Azhar - Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Biak