Kupang (5/3) – Kapal KM. Cantika Lestari 9C merupakan kapal penumpang yang salah satu destinasinya adalah Pulau Sabu yang sering juga disebut Sawu, Seba, Havu, Hawu atau Hawoe. Pulau tersebut merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yaitu letaknya paling selatan kedua setelah Pulau Rote, yang digadang-gadang sebagai grand canyon milik Nusa Tenggara Timur.

Penumpang kapal tersebut sering kali membawa berbagai produk pertanian, baik untuk kebutuhan pangan maupun sekedar buah tangan. Jadwal keberangkatan kapal ini adalah malam hari. Karantina Pertanian Kupang Wilayah Kerja Tenau rutin melakukan pengawasan bersama instansi terkait di Pelabuhan Tenau. Pengawasan kali ini ditemukan media pembawa berupa buah jeruk 44 Kg, anggur 6 Kg, 151 Kg Daging Ayam Beku, dan 4 ekor Ayam sebagai buah tangan.

Putu Agus, Dokter Hewan Karantina Pertanian Kupang menyatakan bahwa pengawasan bersama instansi terkait di pelabuhan Tenau rutin dilakukan. “Jika terdapat komoditas pertanian, maka kami akan beri tindakan karantina, setelah dinyatakan sehat dan layak, kami sertifikasi komoditas pertanian tersebut," katanya.

Secara terpisah, Kepala Karantina Pertanian Kupang, Yulius Umbu Hunggar mengungkapkan pihaknya akan terbantu dengan masyarakat yang sadar untuk lapor karantina. "Kesadaran masyarakat akan lapor karantina sangat membantu pencegahan masuk, tersebar dan keluarnya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina," tutup Yulius Umbu. (KP Kupang/ humaspkd)

Pastikan Sehat, Komoditas Pertanian Tujuan Pulau Sabu Diperiksa