Pastikan Target Gratieks Tercapai, Kabarantan Pacu Potensi Ekspor Komoditas Pertanian Sumbawa

Foto Berita

#RilisBarantan
Nomor : 0312/R-Barantan/12.2022
Sumbawa, 2 Desember 2022

 

Sumbawa - Pastikan program gerakan peningkatan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian (Gratieks) di Kabupaten Sumbawa berjalan dengan baik, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Ir. Bambang, MM melakukan koordinasi akselerasi ekspor di Kabupaten Sumbawa.

Turut hadir bersama Bupati Sumbawa yang diwakili oleh Sekda dan perwakilan Forkopinda Kab. Sumbawa, Kabarantan menyebutkan target capaian nilai ekspor secara nasional ditahun 2022 ini mencapai 681 T.

"Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sejak program Gratieks dicanangkan nilai ekspor komoditas pertanian selama 3 tahun terakhir meningkat signifikan," kata Bambang saat memberi sambutan pada koordinasi akselerasi ekspir di Sumbawa, Sabtu (3/12).

Menurutnya, tercatat di tahun 2019 mencapai 390 T, tahun 2020 mencapai 451 T, tahun 2021 mencapai 625 T dan di tahun 2022 ini setidaknya kita bisa mencapai 681 triliun.

Kepala Karantina Pertanian Sumbawa, IB Putu Raka Ariana melaporkan bahwa selain jagung dan madu, Pulau Sumbawa memiliki potensi komoditas ekspor seperti porang, sisal, shorgum, sarang burung walet.

Dari data sistem informasi IQFAST Karantina Sumbawa diketahui bahwa lalulintas antararea komoditas sisal yang diperuntukkan ekspor melalui pelabuhan Tanjung Perak mengalami peningkatan, tahun 2021 sebanyak 113 ton, tahun 2021 sebanyak 577 ton dan data bulan Oktober 2022 ada 155 ton.

Begitu juga dengan data lalulintas sarang burung walet di tahun 2021 mencapai 6,5 ton dan hingga Oktober 2022 sudah mencapai 7,7 ton.

"Potensi ekspor ini harus disambut dengan baik, karena mitra dagang ada, perbankkan siap sinergi, barang tersedia, kebijakan mendukung tinggal dieksekusi bersama untuk meningkatkan volume dan nilai ekspornya," ujar Bambang memberikan motivasi kepada jajaran Karantina Sumbawa dan seluruh stakeholder di Kab. Sumbawa.

Menutup pertemuan koordinasi akselerasi ekspor Kab. Sumbawa, Bambang mengingatkan kembali bahwa untuk menjaga potensi sumber daya alam Kab Sumbawa dibutuhkan sinergisitas antara petugas Karantina Sumbawa Besar dengan segenap instansi terkait dan Pemerintah Daerah untuk melakukan pengawasan dan menjaga tempat-tempat pemasukan dari ancaman masuknya hama penyakit tumbuhan.

Dari data, saat ini Pulau Sumbawa ada 42 pelabuhan namun hanya 10 pelabuhan resmi yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Dan dari 10 pelabuhan resmi tersebut hanya 8 pelabuhan yang diamanahkan Permentan no. 16 tahun 2022 yang dijaga oleh Barantan.

Hal ini berarti, ada 34 pelabuhan rakyat yang berpotensi jadi tempat masuknya hama penyakit tumbuhan ataupun hewan.

"Ini menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dan kerjasama semua stakeholder untuk bersama-sama jajaran Karantina Pertanian menjaga Kab. Sumbawa," pungkas Bambang.