TARAKAN – Bertempat di Pelabuhan Malundung pada hari Rabu (13/7) sekitar pukul 16.30 wita, Petugas Karantina Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan kilogram daging kerbau merk Allana dan puluhan kilogram sosis.

Modus penyelundupannya menggunakan speed regular “Menara Niklas Ekspress” dari Nunukan tujuan Tarakan dengan nahkoda kapal bernama Dalle. Daging Kerbau Allana dan Sosis ini diduga berasal dari Tawau – Malaysia. Daging merk Allana sebanyak 420 kg (8 koli/21 boks) dan sosis sebanyak 125 bungkus tidak dilengkapi dengan dokumen karantina / sertifikat kesehatan dari negara asal.

Untuk saat ini, peredaran daging allana khususnya di wilayah kota Tarakan memang masih sulit dibendung. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan akan daging oleh masyarakat. Sedangkan persediaan daging sapi lokal yang ada, tidak mampu mencukupi kebutuhan tersebut. Meskipun menurut MUI kota Tarakan, daging allana masih diragukan kehalalan, kesehatan serta kehigienisannya. Seperti diketahui, daging allana ini merupakan daging kerbau asal India, yang telah diketahui bahwa negara India belum bebas akan penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Proses penggagalan penyelundupan ini hasil kerja sama dengan LANTAMAL XIII Tarakan; KSOP Tarakan dan POLRES kota Tarakan. Berawal dari Informasi yang diberikan oleh Masyarakat umum di Nunukan sekitar pukul 13.00 wita (13/7). “Pengamanan ini berkat laporan dari masyarakat di Nunukan terkait muatan daging ilegal, lalu kami tindak lanjuti” ungkap drh A. Azhar selaku Kasi Karantina Hewan. Diketahui bahwa ada 9 boks yang berisi daging yang dimuat di speed boat reguler “Menara Niklas Ekpress” akan dikirim ke Tarakan. Berdasarkan Laporan tersebut, pihak karantina pertanian Tarakan bersama Lantamal XIII, ketua tim operasi daging ilegal, langsung menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan penangkapan speed boat “Menara Niklas Ekpress”. Untuk menghindari bocornya operasi maka dilakukan pengawalan menggunakan speed boat milik TNI AL diperairan juata laut yang merupakan pintu gerbang pelabuhan menuju Tarakan.

Setelah seluruh penumpang speed boat diturunkan, speed boat beserta motoris di minta untuk merapat ke Pelabuhan Malundung. Setibanya di pelabuhan Malundung, karantina pertanian bekerja sama dengan KSOP Tarakan dan POLRES Tarakan, menurunkan barang yang ada di dalam speed boat dan selanjutnya dilakukan pembongkaran. Dan ditemukan adanya kotak boks berisi ratusan kilogram daging kerbau merk allana dan puluhan sosis. Untuk selanjutnya tersangka dikenakan UU RI No 16 Tahun 1992 pasal 31 dengan ancaman pidana 3 tahun dengan denda 150 juta.

Penyelundupan Daging Allana Berhasil Digagalkan