Perdana, Kementan Lepas Kopi Amstirdam asal Jatim ke Australia

Foto Berita

Pasuruan -- Kopi berjenis robusta asal petani di kabupaten Malang masing-masing asal kecamatan Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo dan Dampit atau dikenal dengan Kopi Amstirdam terus melanglang buana.

 

Setelah menjadi langganan di 42 negara Asia dan Eropa, kini kopi dengan aroma dan cita rasa khas masuk perdana di  pasar Australia sejumlah 20 Ton senilai 455 juta rupiah.

 

"Alhamdulilah, satu lagi pasar kopi asal Jatim terbuka yaitu ke Australia," kata Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil saat menyerahkan sertifikat kesehatan tumbuhan atau Phyosanitary Certificate (PC) sebagai persyaratan negara tujuan kepada ekspotir PT Asal Jaya di Malang, Jawa Timur, Selasa (15/10).

 

Jamil berharap, akan ada tambahan margin keuntungan bagi petani karena produk ditujukan untuk pasar ekspor, kita berbagi dengan petani agar bertambah kesejahteraan dan petani makin bersemangat menanam.

 

Selain kopi, pada hari ini dilepas juga 1000 Kg mangga harum manis ke Malaysia dengan senilai 360 juta rupiah.

 

Kementan Siapkan Program Agro Gemilang

 

Sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian dalam mendorong eksportasi produk pertanian, Kementan melalui Barantan telah menggagas program Agro Gemilang.

 

Program yang ditujukan untuk membuka akses informasi dan layanan seluas-luasnya pelaku usaha agribisnis, khususnya kaum muda yang baru memasuki bisnis ekspor produk pertanian.

 

Fasilitasi layanan ekspor berupa bimbingan teknis pemenuhan persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS), Sinergisitas dengan para pemangku kepentingan baik pusat, daerah dan pelaku usaha. Barantan telah siapkan aplikasi komoditas ekspor, i-MACE yang dapat diakses sebagai landasan kebijakan pembangunan pertanian berbasis ekspor. 

 

Program Ayo Galakkan Ekspor Komoditas Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa ini juga berupa terobosan layanan cepat proses bisnis karantina yakni berupa pemeriksaan di gudang pemilik, inline inspection dan layanan prioritas.

 

Sementara untuk perluasan akses pasar, melalui program agro gemilang ini Barantan lakukan terobosan layanan berupa sertifikat elektronik, e-Cert. Dengan layanan ini selain mempercepat proses di tempat pengeluaran juga menjadi jaminan bagi keberterimaan produk di negara tujuan.

 

Program ini juga mengajak partisipasi masyarakat dengan kampanye publik #BeraniEkspor.

 

Jamil menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat sangat diperlukan khususnya untuk menjaga status kesehatan hewan dan tumbuhan agar tetap sehat, aman dikonsumsi dan laris di pasar dunia."Laporkan dan periksakan hewan dan tumbuhan saat dilalulintaskan kepada petugas Karantina. Jika ingin ekspor, datang dan tanyakan program Agro Gemilang," tegas Jamil.

 

Meningkat, Indikator Akselerasi Ekspor Produk Pertanian asal Jatim

 

Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi menyampaikan data dari sistem automasi karantina pertanian IQFAST diwilayah kerjanya eksportasi produk pertanian asal Jawa Timur menunjukan tren peningkatan.

 

Tercatat nilai barang pada periode  1 September hingga 14 Oktober 2019 sebesar Rp. 3,75 triliun. Mussafak berharap dengan pihaknya menggencarkan program Agro Gemilang dapat terus memacu pertumbuhan, tidak saja volume, frekwensi dan ragam komoditas namun juga menumbuhkan eksportir muda. Jawa Timur miliki potensi sumber daya alam hayati yang besar, jangan ragu, berani ekspor, tambahnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Haryanto pimpinan PT Asal Jaya mengapresiasi layanan cepat karantina. Layanan "jemput bola" dari Karantina Pertanian Surabaya membuat proses bisnisnya lebih cepat 30%, pungkasnya.

 

Narasumber:

  1. Ir. Ali Jamil, MP. Phd - Kepala Badan Karantina Pertanian
  2. Dr. Ir. M. Musyaffak Fauzi, SH. MSi - Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya