Bogor (26/10) – Pertemuan NPPO (National Plant Protection Organization) yang merupakan wadah bagi anggota NPPO Indonesia, diselenggarakan dengan tujuan untuk membahas isu dan permasalahan yang saat ini berkembang serta mendapat penyelesaian atau masukan. Pertemuan ini dibuka oleh Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati ini diselenggarakan selama tiga hari, 25 - 27 Oktober 2017 di Hotel Arch, Jl. Raya Pajajaran No. 225 Bogor (25/10).
Pertemuan NPPO ini membahas beberapa permasalahan, antara lain persiapan APPPC ke-30 di New Zealand; isu yang tertunda dalam SPS chapter Indonesia-EU-CEPA; dalam Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), terdapat aturan bahwa komoditas yang diatur dapat dengan bebas masuk ke dalam suatu negara; perluasan PFA Thailand dan Korea; perubahan daftar OPTK; pest List ASEAN; PRA manggis ASEAN; List Fumigation Treatment for ASEAN; hambatan ekspor Indonesia ke Vietnam dan Korea; Import Protocol fresh potato from USA; dan terkait informasi teknis komoditas manggis, salak dan mangga untuk akses pasar ke Vietnam, Taiwan, New Zealand dan USA.
Pertemuan NPPO kali ini diikuti oleh peserta yang terdiri atas perwakilan anggota NPPO Indonesia (Ditlin Hortikultura, Ditlin Perkebunan, Ditlin Pangan), perwakilan dari beberapa UPT Karantina Pertanian, pejabat struktural dan fungsional lingkup Badan Karantina Pertanian. Turt serta dalam kegiatan tersebut Dr. Widodo dari IPB, Dr. Abdul Munif dari IPB, dan Ir. Suparno SA. Sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.