Triwulan II, Nilai SBW Mendominasi Capaian Kinerja Ekspor di Karantina Pertanian Soekarno Hatta

Foto Berita
Soetta, 17 Juli 2021
Nomor : 1507/R-Barantan/07.2021
 
 
Tangerang-- Imam Djayadi, Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta menyebutkan komoditas Sarang Burung Walet (SBW) pada periode triwulan II tahun 2021 menjadi penyumbang terbesar nilai ekspor diwilayah kerjanya.
 
Dengan total volume 318,53 ton yang telah dilakukan fasilitasi pihaknya berupa jaminan pemenuhan persyaratan ekspor negara tujuan, komoditas asal sub sektor peternakan ini mampu meraup nilai ekonomi sebesar Rp. 5,515 triliun.
 
"Negara tujuan ekspor utamanya Tiongkok, namun beberapa negara tujuan lain seperti Australia, Amerika Serika dan Asia Tenggara juga meningkat tren permintaan," kata Imam melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/7).
 
Selain SBW, fasilitas ekspor karantina melalui Bandar Udara Internasional juga terjadi pada komoditas manggis. Selain itu, masih menurut Imam komoditas asal sub hortikultura yang juga mengalami lonjakan permintaan adalah tanaman hias.
 
“Ekspor tanaman hias peningkatannya cukup signifikan, periode ini sdh 34 juta batang atau meningkat 12,07 persen dibanding periode sama tahun 2020 yang hanya 30 juta batang saja, " tambah Imam.
 
Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Barantan, komoditas pertanian lainnya juga dilalulintaskan melalui Bandara Soetta dengan peningkatan pesat adalah vanili, gaharu dan tanaman aquarium. Sementara untuk komoditas ekspor asal hewan dan produknya berupa vaksin, bulu, unggas dan reptil.
 
"Secara total, sertifikasi pada periode ini berjumlah 10.592 sertifikat karantina untuk 5.218 ton komoditas pertanian dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 6,46 triliun atau meningkat 47,05% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapaj Rp. 4,39 triliun,” papar Imam.
 
SBW dan Porang, Komoditas Ekspor Super Prioritas
 
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang secara terpisah mengapresiasi capaian kinerja ekspor pertanian, baik di wilayah kerjanya di Soekarno Hatta dan juga secara nasional.
 
Sebagai informasi, dari data rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sektor pertanian pada bulan Juni 2021 mengalami kenaikan, yakni sebesar 33,04 persen (M-to-M) atau sebesar 15,19 persen secara (Y-on-Y).
 
Dan komoditas SBW memberi andil besar dalam ekspor pada selama Juni 2021. Kenaikan juga terdapat pada komoditas tanaman obat, aromatik, rempah dan kopi.
 
Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang menjadikan komoditas SBW dan porang sebagai komoditas unggulan ekspor saat ini. "Secara simultan, kebijakan pertanian dari hulu hingga hilir serta akses pasarnya terus digencarkan, " kata Bambang.
 
Sebagai otoritas perdagangan pertanian di pasar global, Barantan juga terus meningkatkan kompentensi laboratorium uji dan SDM khususnya dalam mengawal pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan. "Saat ini, selain ragam, negara tujuan ekspor bertambah, dan tantangan bagi kami selain percepatan layanan juga harus mampu mengawal persyaratan sanitari dan fitosanitarinya agar komoditas pertanian kita dapat diterima dinegara tujuan," pungkas Bambang.
 
Narahubung
 
Imam Djajadi - Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta