Edamame Tembus Ekspor, Dongkrak Perekonomian Petani Kita

Foto Berita

Semarang (13/9) - Dalam rangka akselerasi ekspor, khususnya padi jagung kedele. Indonesia telah melakukan penanaman komoditas kedele, namun kedele ini ukuran dan rasanya berbeda dengan kedelai pada umumnya, rasanya yang manis, sebagai camilan bahkan bisa dibuat jus.

Bibit yang berasal dari Jepang ini, ternyata dapat tumbuh subur di Indonesia, bahkan hasil produksinya memuaskan, dengan waktu tanam selama 70 hari.

Adalah PT. Kenkyo Foods Tech Industry yang mendorong petani untuk menanam kedelai ini. Perusahaan ini pula yang menjembatani para petani untuk memasarkan komoditasnya di pangsa pasar dunia. Alhasil, komoditas ini diminati bahkan minggu ini komoditas ekspor perdana ke Hongkong.

Untuk mendukung akselerasi ekspor, tim karantina Semarang drh. Wawan Sutian, M.Si, Cisilia Triwidiyanti, SP dan Heri Widarta, SP, M.Sc melakukan penilaian tempat lain, pengawasan dan pemeriksaan media pembawa di gudang pemilik, Tambak Aji, Semarang (11/9).

Apa itu Edamame? Edamame dalam bahasa latin Glycine max adalah kedelai hijau yang merupakan salah satu superfood yang kaya vitamin A, C, serat dan protein. Mengandung 9 asam amino essential yang dapat menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan metabolisme dan energi, membangun sel-sel imun, mengandung isoflavon, beta karoten dan serat.

Lalu apa saja manfaat edamame? Edamame dapat menurunkan resiko serangan jantung, kanker, mencegah osteoporosis dan menguatkan tulang, mencegah diabetes dan hipertensi, kaya vitamin E, mencegah kelosterol dan mengurangi kegemukan.

Edamame yang populer di Jepang ini, ternyata ditanam di Indonesia, bahkan produksinya tembus pasar dunia antara lain USA, Jepang, Thailand, Hongkong, dan Timur Tengah. Dengan masa tanam 70 hari, rata-rata produksi yang didapat 10 ton per hektar. (BKP Kelas I Semarang)