Jadi Siklus Rutin, Ini Antisipasi Tim Upsus Jabar Kabupaten Bekasi Atasi Kekeringan

Foto Berita

Bekasi -- Hamparan sawah yang mengering di Kabupaten Bekasi mulai nampak. Tim Upaya Khusus Swasembada Pangan Propinsi Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bekasi lakukan beberapa langkah antisipasi. Tim yang terdiri dari unsur Kementerian Pertanian, dinas pertanian dan dinas terkait, Babinsa TNI AD dan petani.

Bekasi -- Kekeringan lahan akibat kemarau mulai nampak di beberapa kecamatan di Kabupaten Bekasi. Agar tidak tidak sampai menyebabkan gagal panen, Ketua Tim Penanggungjawab Upaya Khusus Swasembada Padi Jagung dan Kedelai Provinsi Jawa Barat, Upsus Jabar, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil melakukan beberapa langkah antisipasi.

"Ini siklus tahunan dan akan kita tanggulangi bersama. Jangan sampai petani terkendala dalam berproduksi, karena selain  berpengaruh buat pendapatan petani, juga akan berpengaruh terhadap pasokan beras nasional," katanya saat meninjau lahan percepatan  tanam di wilayah Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Minggu (16/6).

Kekeringan diakibatkan hujan tak kunjung turun, sedangkan pasokan air dari irigasi pun berkurang, terang Jamil. Ia dan seluruh jajaran tim Upsus provinsi Jabar tengah lakukan peninjaun di sawah hamparan seluas 100 ha yang telah siap tanam dan sedang di olah milik H.Noyan, kampung Pule Warung Seri Karang Setia Rt 02/02 Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi.

Jamil menjelaskan bahwa saat ini luas baku sawah di Kab.Bekasi adalah 48.382 Ha, standing crop 3 bulan terakhir sekitar 28.231 ha sehingga potensi lahan tersedia untuk bulan Juni adalah sekitar 20.151 ha. Dengan demikian, untuk target dan sasaran tanam bulan Juni diharapkan minimal 15.000-an an Ha dengan sisa lahan yg tidak tersedia airnya. Untuk itu, Jamil mendorong petani yang dibantu oleh Babinsa dan dinas terkait melakukan percepatan tanam di musim gadu. Kurangnya suplai air pada musim gadu yang menjadi kendala agar dikoordinasi dengan pihak PJT dan juga berdayakan pompa Alsintan.

Jamil juga menginstruksikan jajaran tim Upsus Jabar yang dilokasi pengawasannya kekurangan alsintan berupa Mesin Perontok agar dapat segera mengajukan permohonan melalui Distankab. Sementara untuk melakukan normalisasi saluran irigasi akibat pendangkalan, khususnya di Desa Karang Setia agar dapat segera melaksanakanny dengan menggunakan beko Brigade alsintan, adapun operasionalnya gunakan dana ADD Karang Setia. "Jangan ditunda, lalukan segera agar petani dapat terus berproduksi tegasnya.

Sementara untuk laporan harga gabah maupun beras dengan harga yang rendah saat musim panen menjadi beban petani, Jamil akan segera lakukan koordinasikan dengan Bulog, "Serapan Bulog akan menanggulangi permasalahan ini karena hal ini telah diatur pemerintah. Jadi kita hadapi bersama siklus tahunan ini, dan selamat bertanam," pungkasnya.

Turut hadir pada gertam kali ini adalah Dandim,  Letkol Art Jimmy Hutapea, Kadistankab yang diwakili Kabid Tan Pangan, Nayu SP, Danramil Sukatani, Danramil Cikarang, Pasiter, para Babinsa, Koordinator Penyuluh dan 5 Penyuluh Lapangan, Kades Karang Setia Bpk Armat SE dan Gapoktan H.Noyan serta 5 Poktan lainnya.

 

Narasumber :

1. Ali Jamil, Ph.D, Kepala Badan Karantina Pertanian selaku Ketua Tim Penanggung Jawab Tim Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Provinsi Jawa Barat