Perdana, Kementan Ekpor Wood Pellet Gorontalo ke Korea Selatan

Foto Berita

Gorontalo - Setelah jagung yang telah laris di pasar ekspor, kini Gorontalo menambah satu lagi komoditas unggulan berupa pelet kayu atau Wood Pellet yang mulai merambah pasar ke Korea Selatan. "Alhamdulilah, bertambah komoditas unggulan yang diminati pasar global asal Gorontalo," kata Indra Dewa saat melepas perdana 24 ton sampel wood pellet ke negeri Gingseng, Korea Selatan di Gorontalo, Kamis (18/7).

Menurut Indra, pelet kayu merupakan bahan bakar primadona di negara yang memiliki 4 musim sebagai bahan bakar pengganti batubara dalam PLTU batubara, penghangat ruangan, kompor biomassa, dan pengeringan pada jasa laundri. Sebagai unit kerja dibawah Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, jajaran kerja Karantina Pertanian Gorontalo lakukan pengawalan terhadap kesehatan dan keamanan komoditas sesuai persyaratan negara tujuan ekspor. "Sertifikasi Kesehatan Tumbuhan, Phytosanitary Certificate atau PC yang kami keluarkan setelah melalui rangkaian tindakan pemeriksaan karantina. Kami kawal hingga komoditas ekspor Gorontalo diterima dinegara tujuan," tambah Indra.

Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang memberi tugas khusus bagi seluruh jajaran Barantan untuk fokus mendorong ekspor, beberapa kebijakan akselerasi eksporpun diterapkan. Pemeriksaan di gudang pemilik, inline inspection, penerapan layanan prioritas, penggunaan elektronik sertifikat, e-cert serta percepatan layanan karantina lainnya. "Dengan kebijakan layanan cepat ini harapannya komoditas kita dapat memiliki daya saing yang tinggi," jelas Kepala Karantina Pertanian Gorontalo.

Chaidir Noor, manajer PT Mitra Cipta Permata selaku pemilik komoditas menjelaskan bahwa samp yang dikirim harapannya dapat memenuhi persyaratan negara Korea , sehingga akan ada pengiriman di Semester II tahun ini melalui 2 tahapan masing-masing 6.000 ton, sehingga total volume sebesar 12.000 ton. Chaidir mengapresiasi layanan cepat dari karantina pertanian Gorontalo.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang hadir dan turut melepas ekspor perdana ini menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja pembangunan diwilayahnya. Rusli juga mengapresiasi pihak swasta di bidang agribisnis yang telah mengantarkan komoditas unggulan Gorontalo seperti Kakao, Tepung Kelapa, Cocofiber, Cocopiet, Fresh Coconut, Tetes tebu, Barecore dan Kopi Pinogu ke pasar global.

Rusli juga menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan kerjasama dalam mendorong ekspor komoditas pertanian ke manca negara. Saat ini tercatat negara tujuan ekspor adalah Vietnam, Philipina, India, Australia dan Amerika. Selain produktifitas dan ragam komoditas, negara tujuan juga harus ditambah, Gorontalo masih sangat kaya, tegasnya.

Indra Dewa juga menambahkan dengan geliat ekspor yang terus didorong oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan instansi vertikal
diharapkan tahun 2019 ini Provinsi Gorontalo dapat menyumbang devisa bagi negara, naik diatas 1 digit dari tahun sebelumnya 0,03%."Barantan telah meluncurkan aplikasi peta komoditas ekspor, IMACE. Kami siap
memfasilitasi mapping komoditas pertanian unggulan asal Gorontalo, untuk kita dorong bersama,"pungkas Indra.

Narasumber :
1. Drs H Rusli Habibie - Gubernur Gorontalo
2. drh Indra Dewa - Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo